Jumat, 29 Mei 2015

Worksheet Analisis Statistika

Worksheet Analisis Statistika
Nama dan NIM:
1. Yovita Ratri S.                    
2. Theresia Kasih A                 
3. Wismaya Putri M.M            
4. Alfa Mitananda C.              
5. Tri Wahyuningsih                

Petunjuk:
1.      Bekerjalah dalam kelompok!
2.      Waktu pengerjaan bebas. Boleh saat perkuliahan PBPD2 atau waktu lain.

Soal:
Carilah dan amatilah film “Dead Poet’s Society” (1989) atau “Dangerous Minds” (1995)!
Diskusikan beberapa hal berikut:
Ø  Kami memilih untuk mengamati film “Dangerous Minds” (1995) berikut hasil diskusi kami bersama : 
  1. Karakteristik peserta didik dan lingkungan sosial di sekolah maupun tempat tinggal
1)      Lingkungan sosial di tempat tinggal yang digambarkam dalam film tersebut adalah  kebanyakan terlalu bebas, dalam artian seenaknya sendiri tanpa ada sopan santun ataupun aturan layaknya brandalan, bahkan ada  keluarga  yang melarang anaknya untuk bersekolah, seolah sekolah itu tidak penting serta menganggap bahwa sekolah bukanlah hal yang menentukan masa depan dari para murid.

2)      Lingkungan sosial dalam sekolah, terlalu bebas, bahkan kepala sekolah dan murid yang lain menganggap bahwa mereka (kelas dari Ibu Jonhson) memang susah untuk diatur dan sudah menjadi kebiasaan mereka menjadi seolah seorang brandalan. Jadi lebih dari itu banyak warga sekolah yang sudah jera dengan kelakuan nakal mereka. Selanjutnya kondisii kelas mereka berkerjasama untuk menyingkirkan wali kelas mereka, dan akan sangat menyenangkan bagi mereka jika guru baru mereka bisa pergi atau bahkan berhenti bekerja.
  1. Permasalahan yang dihadapi guru
Ø  Seperti halnya dalam film “Ron Clark” dalam film “Dangerous Minds” ini permasalahan yang dialami guru pun sedikit mirip hanya saja dalam fil “Dagerous Minds” konteksnya lebih dewasa, seperti :
1)      Karakter dari para murid yang begitu nakal, bandel, menggunakan kata-kata yang kurang sopan kepada guru, sibuk dengan dunianya sendiri, menagnggap setiap keseriusan dari guru hanyalah sebuah lelucon belaka.
2)      Awalnya Ibu Junshon (selaku guru) begitu semangat dan antusias dalam pekerjaannya sebagai guru, namun setelah Ia masuk ke kelasnya kekecewaan dan amarahlah yang ia dapat. Sebab para murid begitu nakal, menakut-nakuti dirinya dengan kata-kata yang tidak sopan bahkan semua murid pun ikut bersorak seolah kehadirannya dihadapan mereka hanyalah sebuah lelucon belaka. Dan akhirnya Bu Junshon pun merasa bahwa Ia tidak mampu untuk mengatasi perilaku para siswanya tersebut, namun Ia juga tidak mau untuk kehilangan pekerjaannya yang menghasilkan gaji yang lumayan mencukupi.
3)      Disaat ada salah seorang siswanya yang meninggal hal ini membuat Johnson dilemma yang akhirnya ia memutuskan untuk tidak mengajar lagi di sekolah tersebut bukan hanya itu saja namun juga ke-2 muridnya yang lain yang memutuskan untuk tidak sekolah lagi yang satu karena dari pihak keluarga dan yang satunya karena kebijakan dari pihak sekolah yang lebih mengarah pada mengusir siswa secara perlahan.

  1. Cara guru mengatasi masalah yang dihadapi
1)      Awal mulanya Bu Johnson menuliskan nama salah satu siswa dalam papantulis sebab siswa tersebut sudah berlaku tidak sopan, hal ini ia lakukan sebagai hukuman bagi siswa tersebut namun cara ini tidak memecahkan masalahnya.
2)      Demi memenuhi kontrak kerjanya serta kegigihannya yang tidak mau mudah menyerah akhirnya Bu Johnson menemukan ide yang menarik yakni mengambil perhatian para murid dengan cara berpakaiannya seperti seorang mariner, serta mengajarkan sedikit konsep dasar daripada karate. Dan akhirnya idenya ini pun membuahkan hasil sedikit para murid mulai mau unutuk mengikuti pembelajaran yang daiajarkan olehnya. Yang diawali dengan perkenalan serta memberikan nilai A pada mereka dan memotivasi mereka untuk dapat mempertahankan nilai tersebut hingga mereka dapat lulus ujian.
3)      Ketika Bu Junshon mengajarkan mengenai “verb” Bu Johnson menggunakan kalimat “we____green beans for dinner”  namun para murid malah sibuk dengan dunia mereka sendiri. Kemudian ia pun mengubah kalimatnya menjadi “ we want to die” dan alhasil para murid memeperhatikannya, meskipunada siswa yang mengatakan bahwa seharusnya yang mati itu Bu Johnson bukan malah para siswa. Namun kemudian ia mengubah kata “want” menjadi “choose” dan disini siswamulai menjawab pertanyaan darinya mengenai verb da nada salah seorang siswanya yang menjawab dan benar jawabannya siswa inni bernama Kelly. Meskipun menggunakan kata-kata yang kasar atau tidak seharusnya namun justru kata tersebutlah yang mampu mengambil perhatian mereka untuk memperhatikan penjelasan darinya.
4)      Sama halnya jugadari film “Ron Clark” Ibu Johnson ini juga memberikan semacam “reward” bagi para siswa yang mampu mengerjakan setiap tantangan (soal) maupun pertanyaan singkat darinya. Dan cara ini pun berhasil banyak siswa yang menjawab dengan benar dan mendapatkan permen coklat dari Ibu Junshon.
5)      Dengan menggunakan puisi karangan tokoh favorit Bu Johnson ia mengkaitkan puisi-puisi tersebut dengan buku yang menjadi kurikulum dari pihak sekolah “My Darlin, My Hamburger”. Hal ini juga mampu membuat para siswanya aktif ketika diminta untuk membaca setiap baris dari puisi serta diminta untuk mengarikan makna dari kalimat puisi tersebut. Disin Bu Johnson juga memberikan kompetisi dengan “reward” yang istimewa yang akhirnya membuat para siswa bersungguh-sungguh dalm mengerjakannya. Seperti misalnya yang jarang pergi ke perpus kini ada di perpus untuk mengerjakan tugas tersebut.
6)      Ibu Johnson juga melakukan kunjungan atau semacam bimbinagan perorangan diman ia dating langsung kerumah muridnya serta melihat langsung kondisi keluarga mereka. Memang ada yang menerima dengan baik dan bersedia membantu Ibu Junshon, namun jstru ada orang tua yang marah karena anaknya sekolah hanya diberikan puisi yang menurutnya tidaklah penting.

  1. Hasil yang diperoleh dari pemecahan masalah tersebut
1)      Banyak siswa yang tertarik untuk memenangkan sebuah kompetisi.
2)      Bahkan dengan puisi yang sudah diajarkan banyak siswa yang mengajarkan mereka untuk tidak mudah menyerah kini mereka meminta kepada Johnson untuk tidak menyerah menjadi guru mereka.  
3)      Dengan adanya pendekatan secara individu membuat siswa merasa diperhatikan oleh guru.
4)      Siswa merasa bahwa Bu Johnson adalah cahaya bagi mereka seperti halnya kata kiasan dalam puisi yang mereka baca, mereka merasa bahwa Bu Johnson adalah penyemangat mereka, sehingga mereka meminta Bu Jhonson untuk tetap mengajar mereka sampai semester berikutnya hingga mereka lulus ujian. Karena mereka menganggap apa yang mereka butuhkan ada pada diri BuJohnson sebad Johnson adalah guru mereka, dan mereka adalah murid Johnson, maka sudah selayaknya mereka berhubungan(timbal balik / belajar mengajar)  
5)      Para murid menjadi penurut dalam artian mereka tidak bandel lagi, mereka mau mengahragia sesorang yang ada didepan, mereka mau memperhatikan dengan sungguh setiap materi yang diberikan.
6)      Para murid menjadi merasa lebih dekat dan nyaman bersam Ibu Johnson dan merasa bahwa Bu Johnson adalah sesuatu hal yang membuat mereka untuk berjuang lulus ujian.
7)      Kedua muridnya yang memutuskan untuk tidak sekolah lagi akhirnya mau kembali lagi kesekolah untuk menuntut ilmu lagi bersama Johnson.









  1. Perkiraan hasil yang mungkin terjadi apabila Anda menggunakan cara tersebut pada kelompok bimbingan belajar
1)      Perkiraan kami, kami akan menerapkan sistem “reward” yang diberikan bagi para siswa yang mapu menjawab setiap pertanyaan maupu soal-soal yang diberikan. Mengapa, agar para murid termotivasi untuk terus melakukan hal yang terbaik dan terunggul. Namun kami jugaakan menerapkan sistem “punishment” dimana hal ini kami lakukan dengan harapan para siswa jera untuk melakukan kesalahannya terus menerus, namun kami tidak akan melibatkan fisik seperti berlari atau hormat di bawah tiang bendera, ataupun yang lainnya kami justru lebihmenekannkan pada mengulang 2x PR yang diberikan, atau bernyanyi di depan kelas ketika ribut sendiri. Menurut kami itu yang baik untuk diterapkan dalam bimbingan belajar agar para siswa lebih termotivasi dalm belajar antusias selama proses pembelajaran, serta jera untuk melakukan sebuah kesalahan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN PRAKTIKUM PEREDARAN DARAH

P PEREDARAN DARAH        I.             Pendahuluan Latar Belakang Darah adalah komponen yang sangat penting bagi makhluk hidup, ...