PBIOKIMIA
PENCERNAAN
A.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap
makhluk hidup pasti memerlukan makanan untuk bertahan hidup. Selain itu makanan
yang bergizi juga membantu mahkluk hidup untuk dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal. Seperti pada manusia, manusia memerlukan makanan untuk bertahan
hidup serta membantu pertumbuhan dalam tubuhnya, maka manusia sangat
membutuhkan makanan yang mengandung karbohidrat, vitamin, protein, mineral,
lemak dan air. Semua itu sangat penting bagi tubuh manusia. Apabila kamu lapar maka badan terasa lemah dan lambung
yang kosong mengeluarkan bunyi. Lambung hanyalah salah satu diantara organ
organ pencernaan makanan kita. Selain lambung masih banyak organ-orgal lain seperti:
mulut, kerongkongan, usus halus dan usus besar. Seluruh organ pencernaan
bekerja sama mencerna makanan menjadi molekul-molekul kecil yang siap diserap
oleh usus. Saluran pencernaan merupakan
alat yang dilalui bahan makanan, sedangkan kelenjar pencernaan adalah bagian yang mengeluarkan enzim untuk
membantu mencerna makanan. Saluran pencernaan meliputi: mulut, kerongkongan
(esofagus), lambung, usus halus, dan usus besar.
( Pratiwi; 2008 )
Tujuan:
1. Mahasiswa
dapat mengetahui peranan empedu dan enzim ptialin dalam proses pencernaan.
2. Mahasiswa
mampu menunjukkan peranan empedu dan enzim ptialin dalam proses pencernaan.
3.
Mahasiswa dapat
membedakan reaksi biokimia yang ditunjukkan oleh empedu dan enzim ptyalin.
B.
METODE
Alat
dan Bahan:
1. Yang disiapkan di
laboratorium
·
Tabung reaksi
·
Rak/tempat tabung
·
Penjepit tabung
·
Batang pengaduk (batang
kaca)
·
Gelas beker 50 cc
·
Gelas ukur 10 cc
·
Pipet tetes
·
Bunsen
·
Larutan lugol
·
Larutan benedict
2.
Yang dibawa
sendiri oleh mahasiswa
·
Minyak kelapa
·
Empedu
·
Kanji
·
Gula
·
Sabun/detergen
·
Ludah
Cara
Pengerjaan:
1. Kegiatan
I
1) Mengeluarkan ludah dan tampung dalam gelas
beker sebanyak 10 cc sekitar 5 cc
2) Menandai 5 tabung reaksi
dengan label masing-masing dengan huruf A, B, C, D, dan E.
No.
|
Kode
Tabung
|
Perlakuan
|
1
|
A
|
2.5 cc larutan amilum
+2 tetes larutan lugol
|
2
|
B
|
2.5 cc larutan gula +
2 tetes larutan lugol
|
3
|
C
|
2.5 cc larutan amilum
+ 2.5 cc larutan benedict
|
4
|
D
|
2.5 cc larutan gula +
2.5 cc larutan benedict
|
5
|
E
|
2.5 cc larutan amilum
+ 2 cc air ludah, kocok 5 menit + 2.5 cc larutan benedict
|
3) Kemudian tabung C, D, dan E dipanaskan
di atas bunsen
4) Mengamati perubahan yang terjadi
dan bandingkan hasil antara ke-5 tabung percobaan.
5) Meuliskan kesimpulan dari hasil praktikum
2. Kegiatan
II
1) Memberikan perlakuan tambahan pada tabung
A, B, dan C yang sudah diberi perlakuan seperti kegiatan I, sebagai berikut:
No
|
Kode Tabung
|
Perlakuan
|
1
|
A
|
+
2.5 cc minyak kelapa + 5 cc air diaduk 2 menit
|
2
|
B
|
+
2.5 cc minyak kelapa + 2.5 cc larutan detergen, diaduk 2 menit + 5 cc air,
aduk lagi selama 2 menit
|
3
|
C
|
+
2.5 cc minyak kelapa + 2.5 cc empedu, diaduk 2 menit + 5 cc empedu, aduk 2
menit, + 5 cc air, diaduk 2 menit
|
2) Mengamati dan membandingkan hasil akhir
dari ketiga tabung terse
C.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Pembahasan
1.
Mulut
Saat mengunyah makanan, lidah
memindahmindahkan posisi makanan untuk diletakkan di antara gigi. Proses mengunyah makanan adalah bagian dari pencernaan
mekanik. Pencernaan mekanik adalah
proses memecah makanan secara fisik menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Hasil proses mencerna secara mekanik akan dilanjutkan dengan pencernaan
kimiawi. Pencernaan kimiawi adalah
proses perubahan susunan molekul makanan dengan bantuan kerja enzim.Bagaimana
terjadinya pencernaan Zat makanan yang mengalami pencernaan kimiawi di mulut
adalah zat tepung (amilum). Enzim yang bekerja memecah molekul zat tepung
disebut enzim amilase. ( Pratiwi; 2008) Dalam mulut kita terdapat tiga
kelenjar ludah yaitu :
1) Sepasang kelenjar parotis yang terletak
di bawah daun telinga di antara otot
pengunyah dengan kulit pipi. Cairan ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui
duktus stensen ke dalam rongga mulut melalui satu lubang di hadapan gigi molar
(geraham) ke dua atas.
2) Sepasang kelenjar submandibularis yang
terletak lebih ke belakang dan ke samping dari kelenjar sublingualis.
Salurannya (duktus wharton) menuju ke lantai rongga mulut di belakang
gigi seri pertama.
3) Sepasang kelenjar sublingualis yang
terletak di bawah lidah, salurannya (duktus rinivus) menuju lantai
rongga mulut.
Ketiga kelenjar tersebut berfungsi untuk menghasilkan
air ludah, yang berfungsi untuk:
1) membantu memudahkan pencernaan;
2) mengubah amilum menjadi maltosa, yaitu enzim
ptialin;
3) melindungi pengaruh asam dan basa;
4) melindungi pengaruh panas dan dingin.
Komponen ludah terdiri atas 98% air dan 2% lendir,
garam, dan enzim ptialin.
(Lestari; 2009)
2.
Faring
Setelah melalui rongga mulut, makanan
akan masuk ke dalam tekak atau faring, saluran yang memanjang dari bagian
belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan (esofagus). Esofagus adalah suatu organ berbentuk tabung
lurus, berotot dan berdinding tebal yang memanjang menuju lambung. Otot-otot
polos dinding esophagus mendorong makanan menuju lambung dengan gerakan meremas
yang disebut sebagai gerak peristaltik.
3.
Lambung
Lambung merupakan sebuah kantong besar yang
terletak di bagian atas rongga perut. Pada lambung terdapat enzim dan asam
lambung. Enzim-enzim lambung antara lain pepsin dan rennin. Enzim pepsin berasal dari pepsinogen yang
telah diubah oleh asam lambung. Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton.
Rennin berfungsi menggumpalkan
protein yang terdapat pada susu. Sedangkan asam lambung berfungsi membunuh bibit penyakit yang masuk bersama-sama makanan.
Pada dinding lambung terdapat lendir yang berfungsi melindungi lambung. Apabila
jumlah lendir terlalu sedikit, atau asam lambung terlalu banyak, bisa terjadi
luka pada dinding lambung. Usus halus merupakan saluran pencernaan makanan yang
paling panjang.
4.
Usus
Halus
Usus halus terdiri dari usus dua belas
jari (duodenum), usus kosong (jejunum) dan usus penyerapan (ileum). Suatu
lubang pada dinding duodenum berhubungan dengan dua kelenjar pencernaan yang
besar, yaitu pankreas dan hati. Pankreas
menghasilkan enzim tripsin, berfungsi merombak protein menjadi asam
amino. Pangkreas juga menghasilkan amilase yang mengubah amilum menjadi zat
gula yang disebut maltosa dan lipase yang mengubah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol. Enzim amilase
mengubah amilum menjadi zat gula yang disebut maltosa. Empedu merupakan
cairan yang berfungsi untuk menghancurkan partikel-partikel lemak. Getah empedu
dihasilkan oleh hati dan disalurkan menuju duodenum (usus dua belas jari).
Bahan makanan yang sampai pada usus besar dapat dikatakan sebagai bahan sisa.
Fungsi utama usus besar adalah mengatur penyerapan air.
5.
Usus
Besar
Di dalam usus besar terdapat banyak
sekali mikroorganisme yang membantu membusukkan sisa-sisa makanan tersebut.
Sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut
tinja (feses) dikeluarkan melalui anus.
( Pratiwi; 2008 )
Hasil
Tabel Kegiatan 1
Tabung
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
|
Tidak Dipanaskan
|
Dipanaskan
|
||
A
|
2.5 cc larutan
amilum +2 tetes larutan lugol
|
Ungu Tua
|
-
|
B
|
2.5 cc larutan
gula + 2 tetes larutan lugol
|
Ungu Tua Kehitaman
|
-
|
C
|
2.5 cc larutan
amilum + 2.5 cc larutan benedict
|
Biru muda keruh
|
Biru muda, terdapat gumpalan hijau dibawah
|
D
|
2.5 cc larutan
gula + 2.5 cc larutan benedict
|
Biru muda bening
|
Biru kehijauan
|
E
|
2.5 cc larutan
amilum + 2 cc air ludah, kocok 5 menit + 2.5 cc larutan benedict
|
Biru muda keruh
|
Hijau sedikit warna biru
|
Kesimpulan
Tabung A yang mendapat perlakuan sesuai kegiatan 1
bersifat positif karena mengandung amilum. Tabung B yang mendapat perlakuan
sesuai kegiatan 1 bersifat negatif
karena tidak mengandung amilum. Tabung C yang mendapat perlakuan sesuai
kegiatan 1 bersifat negative karena
tidak mengandung glukosa. Tabung D yang mendapat perlakuan sesuai kegiatan 1 bersifat positif karena mengandung glukosa.
Tabung E bersifat positik karena mengandung glukosa, artinya ludah mengandung
enzim ptyalin.
Tabel kegiatan 2
Tabung
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
A
|
Tabung A yang sudah mendapat perlakuan pada kegiatan
1 +
2.5 cc minyak kelapa + 5 cc air diaduk 2 menit
|
Warna yang semula ungu tua menjadi ungu kebiruan dan
minyak ada di permukaan atas tidak bercampur
|
B
|
Tabung B yang sudah mendapat perlakuan pada kegiatan
1 +
2.5 cc minyak kelapa + 2.5 cc larutan detergen, diaduk 2 menit + 5 cc air,
aduk lagi selama 2 menit
|
Warna yang semula ungu tua kehitaman menjadi biru
keabu-abuan
|
C
|
Tabung C yang sudah mendapat perlakuan pada kegiatan
1 +
2.5 cc minyak kelapa + 2.5 cc empedu, diaduk 2 menit + 5 cc empedu, aduk 2
menit, + 5 cc air, diaduk 2 menit
|
Warna yang semula biru dengan gumpalan hijau dibawah
menjadi warna hijau lumut
|
Kesimpulan
Tabung A, air dan lemak tidak dapat bercampur. Tabung
B, air detergen dan lemak dapat bercampur karena air detergen dapat mengemulsi
lemak sehingga gumpalan minyak teremulsikan. Tabung C, empedu dan lemak dapat
bercampurkarena garam empedu dapat mengemulsikan lemak, sehingga minyak tampak
seperti butir-butir yang sangat halus.
D.
KESIMPULAN
Dari hasil pratikum yang telah saya lakukan saya dapat
menarik kesimpulan bahwa dalam proses pencernaan, empedu berperan sebagai
penghancur partikel-partikel lemak. Sedangkan enzim ptyalin berfungsi mengubah
amilum menjadi maltose dan glukosa. Reaksi
biokimia yang ditunjukkan oleh enzim ptyalin dapat mengubah amilum menjadi
maltose dan glukosa, sedangkan reaksi biokimia pada empedu yaitu, karena adanya
garam pada empedu dapat mengemulsikan lemak sehingga minyak tampak seperti
butir-butir yang sangat halus.
E.
DAFTAR PUSTAKA
Prateiwi, Rinie
P dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan
Alam:Sekolah Menengah Pertama/Madrash Tsanawiyah Kelas VII Edisi 4. Jakarta
: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Lestari, Endang Sri dan
Idun Kistinah. 2009. Makhluk Hidup dan
Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar