Jumat, 29 Mei 2015

SLOW LEANER

BAB 1
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Pendidikan merupakan pondasi penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan juga harus dilakukan secara menyeluruh untuk semua kalangan, baik anak yang normal maupun anak dengan berkebutuhan khusus. Anak-anak dengan berkebutuhan khusus seperti tunanetra, tunarungu, slow learner, tunadaksa, tunalaras, dan anak-anak berkesulitan belajar juga memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. Dalam dunia pendidikan ,tidak asing dengan sekolah inklusi. Sekolah inklusi menghargai semua siswa dengan keunikan mereka maising-masing yang tidak berjalan mudah, termasuk dalam mengikuti  pembelajaran pendidikan di dalam kelas. Sekolah inklusi membuka peluang yang luas bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) untuk bersekolah dan mendapatkan pelajaran yang sama seperti di sekolah lainnya. Salah satu ABK yaitu anak slow learner. Lambat belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual di bawah normal dan lambat dalam proses belajar, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang lebih tinggi.  Anak slow learner lebih lambat dibanding dengan anak yang berpikir cepat, mereka butuh waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik, karena itu memerlukan bantuan pendidikan secara khusus. Penggunaan teknik pengajaran juga sangat penting karena dapat meningkatkan ketertarikan pada anak slow learner untuk belajar. Seorang guru harus memiliki rencana yang matang sebelum melakukan  proses belajar mengajar, mereka harus selalu mempunyai ide kreatif dalam melakukan pembelajaran. Seperti menciptakan kelas yang berpusat pada siswa, berpusat pada guru atau ide-ide kreatif yang lain. Sehingga siswa dapat menangkap pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan slow learner?
2.      Apa yang menyebabkan anak menjadi slow learner?
3.      Apa saja ciri-ciri anak yang mengalami slow learner?
4.      Ada  berapa macam tipe-tipe slow learner?
5.      Bagaimana cara pendampingannya?
B.       Tujuan
1.      Mengetahui pengertian slow learner.
2.      Mengetahui penyebab seorang anak mengalami slow learner.
3.      Mengetahui ciri-ciri anak lyang mengalami slow learner.
4.      Mengetahui tipe-tipe slow learner.
5.      Mengetahui cara pendampingan anak slow learner.























BAB 2
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Slow Learner
Slow learner adalah anak dengan tingkat penguasaan materi yang rendah, padahal materi tersebut merupakan prasyarat bagi kelanjutan di pelajaran selanjutnya, sehingga mereka sering harus mengulang. Namun secara garis besar lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah normal tetapi belum termasuk tunagrahita. Dalam beberapa hal mereka mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan adaptasi sosial, tetapi masih jauh lebih baik dibanding dengan tunagrahita, lebih lamban dibanding dengan yang normal. Mereka butuh waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik, sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Anak dengan SL (slow learner) memiliki ciri fisik normal. Tapi saat di sekolah mereka sulit menangkap materi, responnya lambat, dan kosa kata juga kurang, sehingga saat diajak berbicara kurang jelas maksudnya. Dari sisi perilaku, mereka cenderung pendiam dan pemalu, dan mereka kesulitan untuk berteman. Anak-anak lambat belajar (slow learning) ini juga cenderung kurang percaya diri. Kemampuan berpikir abstraknya lebih rendah dibandingkan dengan anak pada umumnya.

B.       Penyebab Slow Learner
Tidak ada seorang pun yang tahu penyebab dari Slow Learner yang sebenarnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Slow Learner itu adalah bawaan (genetik), tetapi ini juga tidak selalu terjadi. Faktor lingkungan, mulai dari lingkungan belajar yang tidak layak, salah teman pergaulan, keadaan keluarga yang membuat anak menjadi stress (depresi) atau tertekan  membuat anak mengalami slow learner. Menurut sumber lain, masalah-masalah yang mungkin bisa jadi penyebab anak lambat belajar antara lain karena masalah konsentrasi, daya ingat yang lemah, kognisi, serta masalah sosial dan emosional.




C.      Ciri-ciri Slow Learner
Karakteristik dari individu yang mengalami slow learner :
1.    Fungsi kemampuan di bawah rata-rata pada umumnya.
2.    Menyelesaikan tugas secara lambat dan selesai paling akhir.
3.    Tugas yang diberikan hanya benar 3 atau 2.
4.    Kesulitan untuk menerima pelajaran sehingga harus diulang berkali-kali.
5.    Memiliki kecanggungan dalam kemampuan menjalin hubungan intrapersonal.
6.    Nilai yang diperoleh biasanya buruk dalam tes prestasi belajar.

D.      Tipe Slow Learner
1.         Learning disorder
Learning Disorder atau  kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya.
2.         Learning disfunction
Learning disfuncsion merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan oleh siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya sub-normalitas mental, gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya. Contohnya, siswa yang memiliki postur yang tinggi, aletis, dan sangat cocok menjadi atlet sepak bola, namun karena tidak pernah dilatih bermain sepak bola, maka dia tidak dapat menguasai permainan sepak bola dengan baik.
3.         Under-achiever
Under-achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 – 140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah.
4.         Learning disabilities
Learning disabilities merupakan suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai dengan hambatan-hambatan tertentu, dalam mencapai tujuan belajar. Kondisi ini ditandai kesulitan dalam tugas-tuga-s akademik, baik disebabkan oleh problem-problem neurologis, maupun sebab-sebab psikologis lain, sehingga prestasi belajarnya tidak sesuai dengan potensi dan usaha yang dilakukan.
5.         Slow-learner
Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.

E.       Cara Pendampingan
Yang guru lakukan ketika menghadapi anak slow learner adalah:
1.         Memahami bahwa anak membutuhkan lebih banyak pengulangan untuk memahami suatu materi.
2.         Anak slow-learner yang tidak berprestasi dalam akademik dasar, dapat memperoleh manfaat melalui kegiatan tutorial di sekolah atau privat.
3.         Memberi mereka kelas yang lebih singkat dan tugas yang lebih sederhana. 
4.         Membantu anak membangun pemahaman dasar mengenai konsep baru.
5.         Menggunakan demonstrasi dan petunjuk visual sebanyak mungkin.
6.         Tidak memaksa anak bersaing dengan anak dengan kemampuan yang lebih tinggi.
7.         Memberikan konsep yang sederhana kepada siswa.
8.         Memberikan tugas yang terstruktur dan konkret.
9.         Memberikan motivasi yang bervariasi.
10.     Memberikan petunjuk yang sederhana dan mudah dimengerti.
11.     Mengetahui gaya belajar masing-masing anak.
12.     Memberikan banyak pujian walaupun terhadap prestasinya yang kecil sekalipun.
13.     Guru harus bersabar dalam menghadapi anak.

P

BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan:
Slow Learner atau lambat belajar merupakan siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama. Penyebab anak mengalami  slow learner biasanya dipicu oleh  bawaan (genetik), tetapi ini juga tidak selalu terjadi, Faktor lingkungan, mulai dari lingkungan belajar yang tidak layak, Kurang perhatian dari  keluarga dan orang tua , ataupun salah teman dalam bergaul. Tipe Slow learner ada  lima  yaitu,.Learning disorder, Learning disfunction, Under-achiever, Learning disabilitie  dan Slow-learner. Hal-hal yang harus dilakukan untuk mendampingi anak yang mengalami slow learner adalah memberikan perhatian khusus, memberikan penjelasan secara berulang-ulang, memberikan motivasi dan semangat kepada siswa

Daftar Pustaka
Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Triani, Nani., Amir. 2013. Pendidikan Anak /berkebutuhan Khusus Lamban Belajar. Jakarta: PT Luxima Metro Media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN PRAKTIKUM PEREDARAN DARAH

P PEREDARAN DARAH        I.             Pendahuluan Latar Belakang Darah adalah komponen yang sangat penting bagi makhluk hidup, ...