BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan merupakan pondasi penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan juga harus dilakukan secara menyeluruh untuk semua
kalangan, baik anak yang normal maupun anak dengan berkebutuhan khusus. Anak-anak dengan berkebutuhan khusus seperti tunanetra,
tunarungu, slow learner, tunadaksa, tunalaras, dan anak-anak
berkesulitan belajar juga memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh
pendidikan. Dalam dunia
pendidikan ,tidak
asing dengan sekolah inklusi.
Sekolah inklusi menghargai semua siswa
dengan keunikan mereka maising-masing
yang tidak berjalan mudah, termasuk dalam mengikuti pembelajaran
pendidikan
di dalam kelas. Sekolah inklusi membuka peluang yang luas bagi Anak Berkebutuhan Khusus
(ABK) untuk bersekolah dan
mendapatkan pelajaran yang sama seperti di sekolah lainnya.
Salah satu ABK yaitu anak slow learner. Lambat belajar (slow learner) adalah anak yang
memiliki potensi intelektual di bawah normal dan lambat dalam proses belajar,
sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain
yang memiliki taraf potensi intelektual yang lebih tinggi. Anak slow learner lebih lambat dibanding dengan anak yang berpikir cepat, mereka butuh waktu
yang lebih lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas
akademik maupun non akademik, karena
itu memerlukan
bantuan pendidikan secara khusus. Penggunaan teknik
pengajaran juga sangat penting karena dapat meningkatkan ketertarikan pada anak slow learner untuk
belajar. Seorang guru harus memiliki rencana yang matang sebelum melakukan proses
belajar mengajar, mereka
harus selalu mempunyai ide kreatif dalam melakukan pembelajaran. Seperti
menciptakan kelas yang berpusat
pada siswa, berpusat pada guru atau ide-ide kreatif yang lain. Sehingga siswa dapat menangkap pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan slow learner?
2. Apa
yang menyebabkan anak menjadi slow learner?
3. Apa
saja ciri-ciri anak yang mengalami slow learner?
4. Ada berapa macam tipe-tipe slow learner?
5. Bagaimana
cara pendampingannya?
B.
Tujuan
1. Mengetahui
pengertian slow learner.
2. Mengetahui
penyebab seorang anak mengalami slow learner.
3. Mengetahui
ciri-ciri anak lyang mengalami slow learner.
4. Mengetahui
tipe-tipe slow learner.
5. Mengetahui
cara pendampingan anak slow learner.
BAB
2
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Slow Learner
Slow
learner adalah anak dengan tingkat penguasaan materi yang rendah, padahal materi
tersebut merupakan prasyarat bagi kelanjutan di pelajaran selanjutnya, sehingga
mereka sering harus mengulang. Namun secara garis besar lamban belajar (slow
learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah normal
tetapi belum termasuk tunagrahita. Dalam beberapa hal mereka mengalami hambatan
atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan adaptasi sosial, tetapi
masih jauh lebih baik dibanding dengan tunagrahita, lebih lamban dibanding
dengan yang normal. Mereka butuh waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk
dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik, sehingga
memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Anak
dengan SL (slow learner) memiliki ciri fisik normal. Tapi saat di sekolah
mereka sulit menangkap materi, responnya lambat, dan kosa kata juga kurang,
sehingga saat diajak berbicara kurang jelas maksudnya. Dari sisi perilaku,
mereka cenderung pendiam dan pemalu, dan mereka kesulitan untuk berteman.
Anak-anak lambat belajar (slow learning) ini juga cenderung kurang percaya
diri. Kemampuan berpikir abstraknya lebih rendah dibandingkan dengan anak pada
umumnya.
B.
Penyebab
Slow Learner
Tidak ada
seorang pun yang tahu penyebab dari Slow Learner yang
sebenarnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Slow Learner itu adalah bawaan (genetik),
tetapi ini juga tidak selalu terjadi. Faktor lingkungan, mulai dari lingkungan
belajar yang tidak layak,
salah teman pergaulan, keadaan keluarga yang membuat anak menjadi stress
(depresi) atau tertekan membuat anak mengalami slow learner.
Menurut sumber
lain, masalah-masalah yang mungkin bisa
jadi penyebab anak lambat belajar antara lain karena masalah konsentrasi, daya
ingat yang lemah, kognisi, serta masalah sosial dan emosional.
C.
Ciri-ciri
Slow Learner
Karakteristik dari individu yang mengalami slow learner :
1. Fungsi kemampuan di bawah rata-rata
pada umumnya.
2. Menyelesaikan tugas secara lambat
dan selesai paling akhir.
3. Tugas yang diberikan hanya benar 3
atau 2.
4. Kesulitan untuk menerima pelajaran
sehingga harus diulang berkali-kali.
5.
Memiliki
kecanggungan dalam kemampuan menjalin hubungan intrapersonal.
6. Nilai yang diperoleh biasanya buruk dalam tes prestasi belajar.
D.
Tipe
Slow Learner
1.
Learning
disorder
Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana
proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan.
Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak
dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya
respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih
rendah dari potensi yang dimilikinya.
2.
Learning
disfunction
Learning disfuncsion merupakan gejala dimana proses
belajar yang dilakukan oleh siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun
sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya sub-normalitas mental,
gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya. Contohnya, siswa yang
memiliki postur yang tinggi, aletis, dan sangat cocok menjadi atlet sepak bola,
namun karena tidak pernah dilatih bermain sepak bola, maka dia tidak dapat
menguasai permainan sepak bola dengan baik.
3.
Under-achiever
Under-achiever mengacu kepada siswa yang
sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas
normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah
dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul
(IQ = 130 – 140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat
rendah.
4.
Learning
disabilities
Learning disabilities merupakan suatu kondisi
dalam proses belajar yang ditandai dengan hambatan-hambatan tertentu, dalam
mencapai tujuan belajar. Kondisi ini ditandai kesulitan dalam tugas-tuga-s
akademik, baik disebabkan oleh problem-problem neurologis, maupun sebab-sebab
psikologis lain, sehingga prestasi belajarnya tidak sesuai dengan potensi dan
usaha yang dilakukan.
5.
Slow-learner
Slow Learner
atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia
membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang
memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
E.
Cara
Pendampingan
Yang guru lakukan
ketika menghadapi anak slow learner adalah:
1.
Memahami bahwa anak membutuhkan lebih
banyak pengulangan untuk memahami suatu materi.
2.
Anak slow-learner yang tidak berprestasi
dalam akademik dasar, dapat memperoleh manfaat melalui kegiatan tutorial di
sekolah atau privat.
3.
Memberi mereka kelas yang lebih singkat
dan tugas yang lebih sederhana.
4.
Membantu anak membangun pemahaman dasar
mengenai konsep baru.
5.
Menggunakan demonstrasi dan petunjuk
visual sebanyak mungkin.
6.
Tidak memaksa anak bersaing dengan anak
dengan kemampuan yang lebih tinggi.
7.
Memberikan konsep yang sederhana kepada
siswa.
8.
Memberikan tugas yang terstruktur dan
konkret.
9.
Memberikan motivasi yang bervariasi.
10. Memberikan
petunjuk yang sederhana dan mudah dimengerti.
11. Mengetahui
gaya belajar masing-masing anak.
12. Memberikan
banyak pujian walaupun terhadap prestasinya yang kecil sekalipun.
13. Guru
harus bersabar dalam menghadapi anak.
BAB
3
PENUTUP
Kesimpulan:
Slow
Learner atau lambat belajar merupakan siswa yang lambat dalam proses belajar,
sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa
lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama. Penyebab anak
mengalami slow learner biasanya dipicu
oleh bawaan (genetik), tetapi ini juga tidak selalu terjadi,
Faktor lingkungan, mulai dari lingkungan belajar yang
tidak layak, Kurang perhatian
dari keluarga dan orang tua , ataupun salah
teman dalam bergaul. Tipe Slow learner ada
lima yaitu,.Learning disorder,
Learning disfunction, Under-achiever, Learning disabilitie dan Slow-learner. Hal-hal yang harus
dilakukan untuk mendampingi anak yang mengalami slow learner adalah memberikan
perhatian khusus, memberikan penjelasan secara berulang-ulang, memberikan
motivasi dan semangat kepada siswa
Daftar Pustaka
Abdurrahman,
Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak
Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Triani,
Nani., Amir. 2013. Pendidikan Anak
/berkebutuhan Khusus Lamban Belajar. Jakarta: PT Luxima Metro Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar