PGSD -
FKIP
UNIVERSITAS
SANATA DHARMA
2013
|
|
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN HEWAN
I.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap makhluk
hidup pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan atau sering kita kenal
dengan metamorfosis. Metamorphosis adalah perubahan bentuk pada makhluk hidup
selama hidupnya. (Suhartanti dan Susantiningsih,
2010:56). Sebagai
salah satu contoh kita dapat mengamati metamorfosis dari nyamuk, mulai dari
bentuk jenti-jentik hingga menjadi nyamuk dewasa.
B.
Acara praktikum :
Pengamatan perkembangan metamorfosis nyamuk
C.
Tujuan :
Untuk
mengenali struktur tubuh larva nyamuk dan perubahan- perubahan
yang terjadi selama metamorfosis
larva nyamuk untuk menjadi
nyamuk dewasa.
II.
METODE
A. Alat
dan Bahan:
Yang disiapkan
di laboratorium:
1. Labu
erlenmeyer (2 buah)
2. Sumbat
karet berlubang (2 buah)
3. Cawan
petri
4. Kain
kasa/perban 15 cm
5. Sendok
6. Mikroskop
7. Loupe
8. Kaca
benda
9. Gelas
beker 250 ml
10.
Serbet
11. Kertas
Yang
dibawa
sendiri oleh mahasiswa:
1. Jentik-jentik
nyamuk 20 ekor
B.
Cara Kerja:
1.
Mengambil 20 jentik
nyamuk yang berukuran sama.
2.
Memilih jentik yang
berukuran sama dan pada stadium yang sama.
3.
Kemudian jentik-jentik dimasukkan
ke dalam
erlemayer yang telah diisi air.
4.
Mengambil satu jentik nyamuk dan mengamati di bawah
mikroskop pada hari pertama.
5.
Melakukan pengamatan setiap hari
sekali sampai hari ke 7.
6.
Menggambarkan hasil
pengamatan.
7.
Mengisi tabel pengamatan.
8.
Membuat kesimpulan dari hasil
praktikum tersebut.
III.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Pembahasan
Seperti yang sudah dijelaskan diawal tadi bahwa
metamorphosis adlah perubahan bentuk pada makhluk hidup selama hidupnya.
Metamorphosis dibedakan menjadi dua yaitu metamorphosis sempurna dan
metamorphosis tidak sempurna. Metamorphosis sempurna adalah perubahan bentuk
dari makhluk hidup mulai dari bentuk telur sampai bentuk dewasa dengan terlihat
jelas berubahan wujudnya, contohnya metamorphosis pada kupu-kupu dan nyamuk.
Sedangkan metamorphosis tidak sempurna adalah perubahan bentuk dari makhluk
hidup dari bentuk telur hingga bentuk dewasa namun perubahan wujudnya tidak
begitu nampak jelas, contohnya metamorphosis pada kecoa dan capung.
Berikut adalah gambaran dari metamorphosis sempurna
dan metamorphosis tidak sempurna. Nyamuk
merupakan hewan kecil yang kerap mengesalkan. Suaranya ketika terbang di
sekitar kita sangat berisik. Apalagi mulutnya yang berbentuk seperti jarum. Ketika
menusuk kulit, pasti terasa sakit dan gatal. Nyamuk juga mengalami
daur hidup
seperti kupu-kupu. Nyamuk betina dewasa bertelur dipermukaan air yang
menggenang. Telur nyamuk menetas menjadi larva. Larva nyamuk sering dikenal
sebagai jentik-jentik atau tempayak. Jentik jentik nyamuk bergerak bebas di
dalam air. Pada tahap selanjutnya, jentik jentik nyamuk berubah menjadi
kepompong. Kepompong nyamuk hidup di dalam air dan tidak bergerak. Setelah
beberapa lama, keluarlah nyamuk dari dalam kepompong. Nyamuk beterbangan ke
udara dan meninggalkan air. Setelah dewasa, nyamuk kembali lagi ke air untuk
bertelur.
Kecoak
berkembang biak dengan cara bertelur. Ia meletakkan telurnya
secara
berkelompok di dalam kapsul. Satu kapsul biasanya berisi 30 sampai 40 butir
telur. Kapsul telur disimpan di tempat tersembunyi sampai menetas. Setelah
telur menetas, keluarlah nimfa atau kecoak muda. Nimfa yang baru keluar dari
kapsul telur masih terlihat putih.
Warna ini
berubah menjadi cokelat seiring dengan pertambahan umur nimfa. Nimfa mengalami
beberapa kali pergantian kulit sampai menjadi kecoak dewasa. Kecoak dewasa
ditandai dengan munculnya sayap pada tubuhnya.
(Suhartanti dan Susantiningsih, 2010:61 - 62)
Hasil
Setelah
mengamati perubahan bentuk dari nyamuk yang dimulai dari pertama hingga pada
hari ketujuh, didapat data sebagai berikut :
Hari
|
Ukuran
|
Gambar
|
Keterangan
|
Pada hari
ke-1, kamis
|
0,4 cm
|
|
Semuanya masih
berwujud larva atau jentik-jentik.
|
Pada hari
ke-2, jumat
|
0,4 cm
|
|
Pada hari
kedua ini, sudah ada yang berwujud pupa. 2 berwujud pupa dan sisanya berwujud
larva
|
Pada hari
ke-3, sabtu
|
0,5 cm
|
|
Pada hari
ketiga ini, sudah mulai banyak yang berubah wujud menjadi pupa. Dari yang
semula 2 pupa menjadi 4 wujud pupa.
|
Pada hari
ke-4, senin
|
0,5 cm
|
|
Pada hari
keempat ini sudah ada yang berubah wujud menjadi nyamuk, yaitu 2 ekor menjadi
nyamuk dan 2 masih brewujud pupa sisanya larva.
|
Pada hari
ke-5, selasa
|
0,5 cm
|
|
Pada hari
kelima ini, sudah mulai banyak yang berubah wujud menjadi nyamuk, yakni ada 3 ekor nyamuk dan 2 berwujud pupa,
sisanya berwujud larva.
|
Pada hari
ke-6, rabu
|
0,5 cm
|
|
Pada hari
terakhir ini semakin banyak yang berubah wujud, namun karena nyamuk tidak
mendapat makanan ada 2 nyamuk mati 1 nyamuk hidup dan 3 berwujud pupa,
sisanya berwujud larva.
|
IV.
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan selama tujuh hari dapat
disimpulkan bahwa terjadi perubahan wujud pada nyamuk yang semula berwujud
jentik-jentik atau larva berubah menjadi pupa kemudian dari pupa menjadi nyamuk
kecil dan selanjutnya menjadi nyamuk dewasa. Maka daur hidup pada nyamuk termasuk
daur hidup atau metamorphosis secara sempurna karena dapat diamati secara jelas
bahwa terjadi perubahan bentuk dan ukuran secara jelas.
V.
DAFTAR PUSTAKA
Suhartanti, Dwi dan
Susantiningsih. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar