Jumat, 29 Mei 2015

 

PGSD - FKIP
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2013

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN


       I.            PENDAHULUAN
A.       Latar belakang
Setiap makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan atau sering kita kenal dengan metamorfosis. Metamorphosis adalah perubahan bentuk pada makhluk hidup selama hidupnya. (Suhartanti dan Susantiningsih, 2010:56).  Sebagai salah satu contoh kita dapat mengamati metamorfosis dari nyamuk, mulai dari bentuk jenti-jentik hingga menjadi nyamuk dewasa.

B.     Acara praktikum :
Pengamatan perkembangan metamorfosis nyamuk
C.        Tujuan :
Untuk mengenali struktur tubuh larva nyamuk dan perubahan- perubahan yang terjadi selama metamorfosis larva nyamuk untuk menjadi nyamuk dewasa.

 II.               METODE
A.       Alat dan Bahan:
Yang disiapkan di laboratorium:
1.   Labu erlenmeyer (2 buah)
2.   Sumbat karet berlubang (2 buah)
3.   Cawan petri
4.   Kain kasa/perban 15 cm
5.   Sendok
6.   Mikroskop
7.   Loupe
8.   Kaca benda
9.   Gelas beker 250 ml
10.  Serbet
11.  Kertas

Yang dibawa sendiri oleh mahasiswa:
1.   Jentik-jentik nyamuk 20 ekor

B.        Cara Kerja:
1.   Mengambil 20  jentik nyamuk yang berukuran sama.
2.   Memilih jentik yang berukuran sama dan pada stadium yang sama.
3.   Kemudian jentik-jentik dimasukkan ke dalam erlemayer yang telah diisi air.
4.   Mengambil satu jentik nyamuk dan mengamati di bawah mikroskop pada hari pertama.
5.   Melakukan pengamatan setiap hari sekali sampai hari ke 7.
6.   Menggambarkan hasil pengamatan.
7.   Mengisi tabel pengamatan.
8.   Membuat kesimpulan dari hasil praktikum tersebut.

 III.            HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Seperti yang sudah dijelaskan diawal tadi bahwa metamorphosis adlah perubahan bentuk pada makhluk hidup selama hidupnya. Metamorphosis dibedakan menjadi dua yaitu metamorphosis sempurna dan metamorphosis tidak sempurna. Metamorphosis sempurna adalah perubahan bentuk dari makhluk hidup mulai dari bentuk telur sampai bentuk dewasa dengan terlihat jelas berubahan wujudnya, contohnya metamorphosis pada kupu-kupu dan nyamuk. Sedangkan metamorphosis tidak sempurna adalah perubahan bentuk dari makhluk hidup dari bentuk telur hingga bentuk dewasa namun perubahan wujudnya tidak begitu nampak jelas, contohnya metamorphosis pada kecoa dan capung.
Berikut adalah gambaran dari metamorphosis sempurna dan metamorphosis tidak sempurna. Nyamuk merupakan hewan kecil yang kerap mengesalkan. Suaranya ketika terbang di sekitar kita sangat berisik. Apalagi mulutnya yang berbentuk seperti jarum. Ketika menusuk kulit, pasti terasa sakit dan gatal. Nyamuk juga mengalami
daur hidup seperti kupu-kupu. Nyamuk betina dewasa bertelur dipermukaan air yang menggenang. Telur nyamuk menetas menjadi larva. Larva nyamuk sering dikenal sebagai jentik-jentik atau tempayak. Jentik jentik nyamuk bergerak bebas di dalam air. Pada tahap selanjutnya, jentik jentik nyamuk berubah menjadi kepompong. Kepompong nyamuk hidup di dalam air dan tidak bergerak. Setelah beberapa lama, keluarlah nyamuk dari dalam kepompong. Nyamuk beterbangan ke udara dan meninggalkan air. Setelah dewasa, nyamuk kembali lagi ke air untuk bertelur.
Kecoak berkembang biak dengan cara bertelur. Ia meletakkan telurnya
secara berkelompok di dalam kapsul. Satu kapsul biasanya berisi 30 sampai 40 butir telur. Kapsul telur disimpan di tempat tersembunyi sampai menetas. Setelah telur menetas, keluarlah nimfa atau kecoak muda. Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur masih terlihat putih.
Warna ini berubah menjadi cokelat seiring dengan pertambahan umur nimfa. Nimfa mengalami beberapa kali pergantian kulit sampai menjadi kecoak dewasa. Kecoak dewasa ditandai dengan munculnya sayap pada tubuhnya.
(Suhartanti dan Susantiningsih, 2010:61 - 62)
Hasil
Setelah mengamati perubahan bentuk dari nyamuk yang dimulai dari pertama hingga pada hari ketujuh, didapat data sebagai berikut :
Hari
Ukuran
Gambar
Keterangan
Pada hari ke-1, kamis
0,4 cm

Semuanya masih berwujud larva atau jentik-jentik.
Pada hari ke-2, jumat
0,4 cm

Pada hari kedua ini, sudah ada yang berwujud pupa. 2 berwujud pupa dan sisanya berwujud larva
Pada hari ke-3, sabtu
0,5 cm

Pada hari ketiga ini, sudah mulai banyak yang berubah wujud menjadi pupa. Dari yang semula 2 pupa menjadi  4 wujud pupa.
Pada hari ke-4, senin
0,5 cm

Pada hari keempat ini sudah ada yang berubah wujud menjadi nyamuk, yaitu 2 ekor menjadi nyamuk dan 2 masih brewujud pupa sisanya larva.
Pada hari ke-5, selasa
0,5 cm

Pada hari kelima ini, sudah mulai banyak yang berubah wujud menjadi nyamuk, yakni  ada 3 ekor nyamuk dan 2 berwujud pupa, sisanya berwujud larva.
Pada hari ke-6, rabu
0,5 cm

Pada hari terakhir ini semakin banyak yang berubah wujud, namun karena nyamuk tidak mendapat makanan ada 2 nyamuk mati 1 nyamuk hidup dan 3 berwujud pupa, sisanya berwujud larva.

 IV.            KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan selama tujuh hari dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan wujud pada nyamuk yang semula berwujud jentik-jentik atau larva berubah menjadi pupa kemudian dari pupa menjadi nyamuk kecil dan selanjutnya menjadi nyamuk dewasa. Maka daur hidup pada nyamuk termasuk daur hidup atau metamorphosis secara sempurna karena dapat diamati secara jelas bahwa terjadi perubahan bentuk dan ukuran secara jelas.
    V.            DAFTAR PUSTAKA
Suhartanti, Dwi dan Susantiningsih. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk   SD Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementrian Pendidikan   Nasional



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN PRAKTIKUM PEREDARAN DARAH

P PEREDARAN DARAH        I.             Pendahuluan Latar Belakang Darah adalah komponen yang sangat penting bagi makhluk hidup, ...